Rabu, 19 Agustus 2020

Menghitung titik impas ( break even point) KWU kelas XI

1.   Pengertian BEP (Break Even Point) 
Menghitung Dari Sebuah Titik Impas Atau Break Even Point Analisis BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang artinya suatu usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
BEP Produksi = Total Biaya : Harga Penjualan

Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas pengembalian modal. Menghitung Dari Sebuah Titik Impas Atau Break Even Point Produksi minimal suatu kegiatan usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. 
Biaya produksi zat warna alam indigo meliputi biaya investasi, biaya tidak tetap, dan biaya operasional. Analisis usaha produksi zat warna alam indigo di susun untuk mengetahui gambaran ekonomi mengenai usaha yang akan diwujudkan. Analisis usaha pembuatan zat warna alam indigo menggunakan asumsi bahwa : 
a. Alat spray aerator dapat digunakan selama 3 tahun. Oleh sebab itu biaya tetap yang digunakan merupakan biaya penyusutan per tahun dengan pola penyusutan tetap. Harga Alat Spray Aerator baru Rp. 3.000.000,00 
b. Lahan yang digunakan 400 m2 dengan sistem sewa 1 tahun. Komponen biaya lahan dihitung sesuai dengan masa produksi 
c. Tenaga kerja yang digunakan 1 orang. Upah per hari Rp. 50.000,00 
d. Siklus produksi disesuaikan dengan masa panen daun nila yaitu 3 bulan sekali. Proses produksi memerlukan waktu selama 6 hari sampai menghasilkan pasta. 
e. Produksi dilakukan di gedung milik sendiri, sehingga dalam kasus ini tidak dinyatakan sebagai bagian dari komponen biaya. 
f. Ember kapasitas 100 liter digunakan sebanyak 2 buah dengan harga masingmasing Rp. 100.000,00
g. Keranjang perendaman digunakan 2 buah dengan harga Rp. 50.000,00 
h. Ember dan keranjang perendaman, dapat digunakan selama 2 tahun. 
i. Harga pasta zat warna alam indigo di pasaran sangat beragam dan pada analisis ini digunakan angka rata-rata yaitu Rp. 50.000,00 per kg.
Komponen biaya dalam satu proses produksi (3 bulan) 
a. Biaya Investasi 
1) Sewa tanah per tahun 400 m2     Rp 300.000,00 
2) Alat spray aerator                       Rp 3.000.000,00 
3) Ember perendaman                    Rp 200.000,00 
4) Keranjang pengendapan             Rp 100.000,00     
Total investasi                                Rp 3.600.000,00 

b. Biaya Variabel 
1) Daun nila 300 kg @ Rp 1000,00          Rp 300.000,00 
2) Tenaga kerja 6 HOK @Rp 50.000,00    Rp 300.000,00 
3) Kapur tohor 9 kg @ Rp1000,00           Rp 9.000,00      
Total biaya tidak tetap/variabel                Rp 609.000,00 

c. Biaya Penyusutan 
1) Sewa Lahan                                     Rp. 75.000,00 
2) Penyusutan Spray Aerator                 Rp 250.000,00 
3) Penyusutan ember                            Rp. 50.000,00 
4) Penyusutan keranjang perendaman    Rp 25.000,00      
Total biaya tetap                                   Rp 400.000,00 

d. Biaya Produksi 
1) Biaya tidak tetap/variable cost     Rp 609.000,00 
2) Biaya sewa dan penyusutan         Rp 400.000,00      
Total biaya produksi                        Rp1.009.000,00 

e. Produksi Zat warna alam indigo 
Pasta 50 kg @Rp 40.000,00      Rp 2.000.000,00 
Total pendapatan                     Rp 2.000.000,00

f, Keuntungan 
Keuntungan =   Total penghasilan – Biaya produksi 
=   Rp 2.000.000,00 – Rp. 1.009.000,00 
=   Rp 991.000,00

2.  Menghitung BEP 
BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
BEP Produksi    = Total Biaya : Harga Penjualan 
BEP Harga    = Total Biaya : Harga Penjualan
BEP Produksi    = RP 1.009.000,00 : Rp 40.000,00  = 25,23
BEP Harga     = RP 1.009.000,00 : 50 = Rp 20.180,00

Dari Menghitung Dari Sebuah Titik Impas Atau Break Even Point BEP produksi dan harga, diketahui bahwa titik impas usaha pembuatan zat warna indigo dicapai ketika produksi pasta mencapai 25,23 kg atau harga pasta indigo sebesar Rp 20.180,00/kg . Produksi di atas 25,23 kg dan harga di atas Rp20.180,00/kg pada tiap kali periode produksi adalah keuntungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latihan soal PAS Kewirausahaan kelas XI

  Asalamu'alaikum anak2 ku kelas XI minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir batin ya anak2ku, ✨ Semangat kembali mengikuti Pembelajaran...