Makna Akuntansi sebagai Sistem Informasi
Akuntansi sebagai sistem informasi memberi makna di mana akuntansi berperan sebagai proses identifikasi, pengukur, dan pelapor informasi keuangan. Informasi ini bisa digunakan baik pada perusahaan berprofit atau perusahaan nonprofit.
Informasi ini akan sangat bermanfaat bagi para pemakai informasi akuntansi. Melalui informasi ini, diharapkan perusahaan jadi bisa menilai dan mengambil keputusan yang tepat dalam hal keuangan. Lalu, siapa saja sih orang-orang yang berperan sebagai pemakai informasi akuntansi itu?
Informasi ini akan sangat bermanfaat bagi para pemakai informasi akuntansi. Melalui informasi ini, diharapkan perusahaan jadi bisa menilai dan mengambil keputusan yang tepat dalam hal keuangan. Lalu, siapa saja sih orang-orang yang berperan sebagai pemakai informasi akuntansi itu?
Pemakai Informasi Akuntansi
Menurut IAI dalam buku SAK, ada 8 pihak yang membutuhkan informasi keuangan (akuntansi). Siapa sajakah mereka?
- Investor -> untuk menentukan keputusan dalam membeli, menahan, atau menjual investasi mereka dalam sebuah perusahaan.
- Karyawan -> untuk menilai kemampuan perusahaan dalam hal memberikan balas jasa, pensiun, dan kesempatan kerja.
- Kreditor -> untuk menilai kemampuan perusahaan apakah bisa mengembalikan pinjaman dan bunganya sesuai tanggal jatuh tempo/
- Pemasok -> untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang atas pembelian barang yang dibeli perusahaan pada saat sebelum/sesudah jatuh tempo.
- Pelanggan -> untuk menilai kelangsungan usaha perusahaan.
- Pemerintah -> untuk mengatur aktivitas perusahaan, kebijakan pajak, dan dasar penyusun statistik pendapatan nasional.
- Masyarakat -> untuk menilai perkembangan perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional.
- Manajemen -> untuk mengevaluasi berbagai kebijakan yang sudah diambil dan sebagai salah satu bahan dasar untuk rencana ke depannya.
Kualitas Informasi Akuntansi
Akuntansi berfungsi sebagai penyaji data kuantitatif yang nantinya akan dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu, informasi akuntansi harus dijaga betul kualitasnya supaya bisa memenuhi syarat dan kriteria yang sudah ditentukan. Nah, menurut SFAC (Statements of Financial Accounting Concepts) No. 2, kualitas informasi akuntansi terdiri dari kualitas khusus, utama, dan sekunder. Intip di bawah, ya.
A. Kualitas Khusus Pemakai
Informasi yang berkualitas khusus pemakai adalah informasi yang disajikan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian pemakai supaya bisa dimengerti. Namun, pihak pemakai pun diharapkan punya pengetahuan cukup tentang proses akuntansi keuangan, istilah teknis dalam laporan keuangan, dan aktivitas ekonomi perusahaan.
B. Kualitas Utama
Informasi akuntansi harus memiliki 2 kualitas utama, yakni:
1. Relevan
Kriteria yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi yang relevan adalah sebagai berikut:
- Nilai prediksi, bisa digunakan sebagai dasar untuk memprediksi kemungkinan yang terjadi di masa depan.
- NIlai umpan balik (feedback) berupa prediksi, pembenaran, atau penolakan terhadap rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
- Tepat waktu, informasi harus diberikan seawal mungkin agar bisa digunakan sebagai dasar untuk membantu pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
2. Dapat Dipercaya
Kriteria yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang dapat dipercaya adalah sebagai berikut:
- Dapat diuji, informasi harus bisa diuji kebenarannya oleh para penilai yang independen dengan memakai metode pengukuran yang sama.
- Netral, informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kepentingan lain.
- Menyajikan kebenaran, informasi harus sesuai dengan kondisi ekonomi atau kejadian yang sesungguhnya, serta memberitahu yang sebenarnya.
C. Kualitas Sekunder
Selanjutnya, informasi akuntansi juga harus memenuhi kualitas sekunder di bawah ini:
- Daya banding -> informasi dapat dibandingkan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya dalam periode yang sama.
- Konsistensi -> tercapainya daya banding antarperiode dalam suatu perusahaan dengan menerapkan akuntansi yang sama dari waktu ke waktu.
- Cukup berarti -> tuntutan prinsip akuntansi bisa diabaikan selama tidak menyebabkan kesalahan laporan yang memengaruhi pengambilan keputusan atau laporan penilaian pembaca laporan tersebut.
Bidang Akuntansi
Akuntansi dibagi ke dalam bidang-bidang disiplin berikut:
- Akuntansi keuangan
- Pemeriksaan akuntansi
- Akuntansi biaya
- Akuntansi manajemen
- Akuntansi pajak
- Akuntansi internasional
- Akuntansi lembaga nirlaba
- Akuntansi pemerintahan
- Sistem akuntansi
- Akuntansi anggaran
- Akuntansi pendidikan
Profesi Akuntansi
Nah, Quipperian, buat kamu yang nanti mau serius di bidang akuntansi, berikut ini setidaknya 4 bidang profesi akuntansi.
1. Akuntan Intern
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja pada suatu perusahaan sebagai karyawan yang menjalankan fungsi akuntansi pada perusahaan tempatnya bekerja. Pekerjaannya meliputi audit intern, menyusun laporan keuangan, mendesain sistem akuntansi perusahaan, menyusun anggaran perusahaan, mengurus perpajakan, dan lainnya.
2. Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan yang bekerja secara independen guna menjalankan fungsi audit terhadap kewajaran laporan keuangan. Akuntan publik juga menjalankan proses akuntansi perusahaan klien berdasarkan SAP dan SPAP. Hasil audit laporan keuangan perusahaan ini nantinya berupa pernyataan yang dituang dalam laporan keuangan auditan.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja di departemen tertentu sebagai pegawai pemerintah untuk menjalankan fungsi akuntansi demi kepentingan pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara seperti BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang tugasnya mengajarkan dan mengembangkan disiplin akuntansi pada masyarakat melalui jalur pendidikan. Akuntan pendidik biasanya berprofesi seperti dosen atau guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar